Kegemukan Tak Selalu Beresiko Diabetes

4 Januari 2017

Kegemukan_Tak_Selalu_Beresiko_Diabetes_-_Lapi_Laboratories.jpg

Kelebihan berat badan, kegemukan, atau obesitas, jelas tidak sehat karena meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, terutama diabetes. Namun penelitian terbaru menunjukkan orang gemuk belum tentu ditakdirkan menderita diabetes, hal itu tergantung pada bagian tubuh mana lemak disimpan.

Dalam penelitian terhadap tikus percobaan di laboratorium terungkap tikus yang diberi banyak makan sehingga mengalami obesitas masih bisa bebas dari diabetes. Menurut kesimpulan para ahli, bebasnya tikus obesitas dari diabetes disebabkan oleh aktifnya dua hormon yang membuat kelebihan lemak tidak disimpan di bagian otot jantung atau hati, melainkan dalam jaringan lemak.

"Yang terjadi pada tikus-tikus itu pada dasarnya juga menunjukkan orang yang memiliki kemampuan menyimpan kelebihan kalori yang dikonsumsinya dalam jaringan adipose (lemak), kondisinya akan jauh lebih sehat," kata Philipp Scherer, peneliti dari Center for Diabetes Research, Universitas Texas Southwestern Medical Center, AS.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika lemak tidak disimpan dalam jaringan adipose, maka akan disimpan di hati dan otot yang secara signifikan menyebabkan resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan diabetes. Menurutnya, seperti halnya pada tikus, pada manusia faktor genetik berperan dalam hal metabolisme tubuh untuk menyimpan kelebihan lemak. "Banyak sekali orang yang obesitas namun tidak mengalami diabetes tipe 2," katanya.

Meski begitu Scherer sama sekali tidak menyarankan orang untuk santai-santai saja jika tubuhnya mulai kegemukan. Karena suka atau tidak suka, faktor terbesar penyakit diabetes adalah kegemukan dan kurangnya olahraga. Pola makan yang tidak terkontrol tanpa diimbangi olahraga hanya akan membawa seseorang mengidap penyakit diabetes yang akan mengganggu kualitas hidup sepanjang umur.

 

Source: www.kompas.com